Muara Bungo - Calon Bupati Bungo nomor urut 1, H Dedy Putra bertanya kepada rivalnya Jumiwan Aguza mengenai program Paslon 02 yang disampaikan ke KPU Bungo yaitu Satu Miliar Satu Dusun/Kelurahan (Samisaduke) berubah menjadi Rp 300 Juta per dusun saat penyampaian ke publik.
Pertanyaan itu diajukan Dedy Putra dalam debat perdana Pilkada Bungo 2024 di Hotel Semagi Muara Bungo, Sabtu (2/11/2024) yang mengangkat tema Akselarasi Pembangunan Menuju Kabupaten Bungo yang Sejahtera dan Berkelanjutan.
“Saya telah memperhatikan visi misi dan program unggulan saudara Cabup 02. Saya melihat di sana anda memasukkan untuk bantuan desa (dusun) yaitu Samisaduke, Satu Miliar Satu Dusun/Kelurahan. Sementara yang saudara publish (sampaikan) ke masyarakat itu Rp 300 Juta per dusun. Saya heran, kenapa saudara sampaikan Rp 300 Juta per dusun sementara itu tidak ada dalam visi misi saudara yang masuk ke KPU, ” kata Cabup 01 Dedy Putra.
Sementara itu, Cabup 02 Jumiwan, bukannya menjawab alasan kenapa program tersebut berubah, ia malah menjelaskan hal lain yang tidak ditanyakan Dedy Putra.
Baca juga:
Tony Rosyid: 5 Sekenario Pilgub Jakarta
|
“Terima kasih Bang, Samisaduke, satu miliar satu desa satu kelurahan. Artinya Bang, Kita ini kalau diamanahkan, empat tahun menjabat. Empat tahun yang bisa dianggarkan. Karena tahun 2025 anggaran sudah diketok palu dengan DPR sekarang Bang. Kalau yang Rp 300 Juta, kami optimis bisa memberikan itu ke desa per tahun. Optimis Bang, kalau Rp 250 Juta per tahun, hal mudah Bang, kalau Bungo tidak lagi pandemi covid-19, ” ujar Jumiwan.
Ditambahkannya, Rp 300 Juta yang diberikan ke dusun iitu dalam bentuk program, bukan berbentuk uang.
Mendengar penjelasan Jumiwan, Dedy Putra merasa pertanyaannya belum dijawab sama sekali oleh Cabup 02. Ia pun kembali menegaskan bahwa pertanyaannya itu soal kenapa program Samisaduke itu berubah nilainya dari Rp 1 Milyar per dusun menjadi Rp 300 Juta, tidak sesuai dengan apa yang disampaikan Paslon 02 Jumiwan-Maidani ke KPU Bungo.
Setelah ditanggapi Cabup 01, Jumiwan tampak belum memaparkan secara jelas alasan kenapa program Satu Miliar Satu Dusun/Kelurahan berubah menjadi Rp 300 Juta.
“Visi misi ini Bang penjabarannya luas Bang, tidak mungkin semua dimuat di situ. Kalau kami berani memaparkan itu, berarti kami bertanggung jawab atas hal itu, ” tandasnya.